***
kejam kejamnya politik negeri
memangsa korban politikus dagang sapi
mainkan perilaku licik tuk elektabilitas diri
kumpulkan pundi money politik suara membeli
tuk puaskan syahwat kuasa atas dewan kursi
tumbal tumbal demokrasi
bergelimpangan di sana sini
sosok hitam politisi disetir ambisi
gantungkan impian muluk setinggi pohon anarki
tinggalkan pening kepala, hutang bejibun menumpuk lagi
kini demam akut melanda karbitan politisi
di ajang pemilu tahun politik yang tak simpatik lagi
stress, gila, dan seabreg sakit mental diri
gara gara kalah di ajang coblosan pileg negeri
sisakan pilu
tinggalkan bayang kelabu
gundah gulana tak menentu
terkuras harta satu satu
impian jadi buntu
tebarkan mental pesona
hamburkan sembarang uang dana
tuk barter pemilih suara
saat kesadaran entah dimana
terlena nafsu membabi buta
gila gilalah saja
hancur hancurlah keluarga
oleh buas nafsu nafsu kuasa
oleh impian hina nan merajalela
lesap tinggalkan merana
sisakan kisah cerita
caleg hilang ingatan kepala
kita hanya bisa terbahak tertawa
berharap negeri tak jadi ajang demokrasi hina
atas kebodohan yang disenandungkan sejak lama
oleh politisi instan berpenyakit gila
***
Jakarta - 13 April 2014
Ganendra
Belum ada tanggapan untuk "Tumbal Demokrasi"
Posting Komentar