***
kakek penjual asa
renta mengukur jalan sang mangkubumi panglima
berbekal sekotak hidup makna
bersama ruh yang terlindas lintasan usia
beratap langit keraton sang raja ngayogyakarta
tiada putus semangat nan bergelora
tertatih antara belain pekat malam
berbinar rasa di usia sunyi mencekam
baginya hidup tak selalu berujung kelam
meski deru derita menghias keriput legam
hidup bukan sekedar rasa
nafas tercipta bukan hal percuma
adalah sujud menghambaNya
tak berbatas garis rentang usia
sejak hembusan dini jiwa
hingga pekikan sangkakala
kakek penjual asa
setia tekun membasuh kasih jiwa
diantara awan mega bertabur kasihNya
di sisa perjalanan panjang jalur nasibnya
dan dia selalu di sana
menjajakan kotak asongan asa
inspirasi jiwa yang putus asa
akan derita yang mendera
atas nasib yang dikutuk malang adanya
pada ciut nyali mereka
para insan tiada syukur atas nikmatNya
kakek itu masih setia disana
berdharma menjual inspirasi asa
***
Kakek Sis seorang penjual asongan berusia 97 tahun. Setiap hari menjajakan sekotak kecil dagangannya di sepanjang jalan Mangkubumi Yogyakarta, mulai pukul 15.00 wib - 01.00 wib. Foto diambil Senin 31 Maret 2014 di salah satu lesehan Kopi Joos, jalan Mangkubumi Yogyakarta.
Jogjakarta - 1 April 2014
Foto pribadi
Belum ada tanggapan untuk "Kakek Penjual Asa"
Posting Komentar