pada kawan bermata redup keindahan
keruh netra yang kerontang tak lagi berair kesejukan
sorot yang tak setajam elang berbias gairah kehidupan
kegundahan yang tak kunjung mencair temukan kebahagiaan
jiwa yang redup akan sebuah vonis nafas perjalanan
sahabat yang dirundung kepedihan
jika hidup adalah menanti maut malaikatnya
bukankah sangat mudah untuk tercabut nafasnya?
bila bermilyar virus HIV berpesta pora bawa derita tanpa diminta
bukankah ada pengaturan dan maksud dibaliknya?
dan apabila tubuh tak sampai dikehendakkan di usia renta
maka akan seindah rekah cangkang telur yang melahirkan nyawa
hidup adalah waktu yang dipinjamkan
pada segumpal tanah dan ruh yang dipercayakan
sebaik baik dijalani tanpa sia siakan
saat turun ke dunia dalam indah kelahiran
pada janji janji masa lalu yang sadar dikumandangkan
pada impian impian yang telah dirangkaikan
ingat dan temukan alasan
mengapa hidup mesti dipertahankan?
berkaca memungut keping memori tersisa
manakala diri tercaci terhina
akan sebuah ujian yang menimpa
bukan derita, bukan duka
sejatinya adalah suka bahagia
terselimut misteri dalam jiwa
hanya ruh nurani yang terbuka
kawan
masih ada waktu untuk pilihan
saat takdir hidup sudah makin jelas terpampang
ketika nafas sudah ketahuan hitungan masa tenggang
dan jika pintu nikmat derita itu terasa makin dekat menjelang
bangkit dari keterpurukan
selayak berlalunya gerhana rembulan
hilangkan rasa kutukan akan takdir sebuah ujian
takkan pahit derita rasanya atas nama kebaikan
di lajur manis cita cita dalam impian
pada kawan tak terkecuali
sahabat pada indah satu Asali
anda, saya adalah generasi harapan negeri
yang berhak untuk wujudkan impian tinggi
sambut tulus uluran tangan kami
yang ikhlas saling peduli
dan selalu di sisi
***
Selamat Hari Aids Sedunia 1 Desember 2013
‘Wujudkan impian kita, dunia yang bebas dari HIV Aids’
Ganendrax 01122013
Sumber gambar:
http://moexriyl84.files.wordpress.com/2011/12/1-desember-hari-aids-sedunia3.jpg
Belum ada tanggapan untuk "Masih Ada Impian"
Posting Komentar