baskara karam di ufuk barat peraduan
senja temaram iringi terbitnya sang dewi bulan
dingin menusuk dalam gelap berbayang gemerisik dedaunan
mengiris satu persatu panjang tepian malam yang tak lagi perawan
satwa malam bercengkerama dalam irama orkestra sahdu alam ciptaan
berpayung indah buana kala rehatnya sang dewa hujan
malam tetaplah malam
gelap gigitan nan kian mencekam
berbasuh berkah ataukah bertabur dendam
yang menikam hingga jantung sang pelaku asmara hitam
dua hati saling berpagut
bermandikan suci segenggam hati lembut
digores tawa nafsu berangkai untaian rayuan syair syair maut
darah kesucian bernoda dalam tangis bergelayut
tetes airmata pada simpul gundah berkabut
ooh cinta asmara
perawan berduka
kala gelora cinta gairah nafsu melanda
pada belaian taufan sang bayu perkasa
indah kejora bergelimang nikmat dosa
tak ada paksa, tak ada rudapaksa
rela atas nama cinta?
ataukah terpana janji janji dusta?
yang membuai manis lenakan rasio kepala
mematikan rasa nurani peredam nafsu gelora
memabukkan bak kecubung racun berbisa
ooh lakon cinta
atas casting suka lara
fajar srengenge tak berbagi cahaya
pada bunga yang direguk saripati madunya
kala asa angan impian lenyap sirna
hati dirundung malang asa
bait syair berujung dendam bara
berlabuh dalam pasal gugatan asmara
inikah tragedi cinta?
***
GanendraX 02122013
Inspirasi dari balada Sang Penyair SS
Catatan: Rudapaksa=perkosaan. Srengenge = baskara = matahari
Sumber gambar: http://www.scrapsyard.com/sy/01/8395/8395.jpg
Belum ada tanggapan untuk "Asmara Menggugat"
Posting Komentar