adakah api yang tak bisa padam?
menyala dalam terang kegelapan malam
redup dalam gelapnya benderang dian temaram
ringkih membakar segumpal harapan yang kian suram
sedangkan terik sang surya pun bisa terhalang
hangat mentari pun berlutut tersekat gerhana pandangan
sunset ufuk barat takluk di bawah kekar pohon Baobab bayangan
raut wajah mentari kusuf dilahap hitam membumbung balon balon layangan
takdir pertemuan
antara jelaga dan hati legawa
terpisah tipis nurani dan nafsu pemuja
terSadar akan hadirnya bias posisi ada dan tiada
substansi gelapmu
redam amarah api nagamu
singkirkan nafas penghalau medan positifmu
rajam segala nafsu yang membakar kejam ekspresi Baikmu
buang dalam luweng tanpa dasar akhir lesapmu
hingga murni hinggapi dirimu
dimana terang pelita?
bagi goresan jalan menuju cita
selusuri uraian selimut pekat hati renta karma
berangsur enyah lenyapkan tinggal hitam kusam kelamnya
rasakan hangat sinar mentari dalam lapisan terang datang menghamba
bertahap berlalu lepas genggaman gerhana baskara
bagi jenjang kualitas kalbu level atasnya tiba
dekat mendekatlah janma
hati anak manusia
*
RG 162012013 Wijaya Kusuma
Catatan :
Baobab = pohon besar bernuansa terbalik di Afrika. Kusuf = gerhana. Legawa= tulus,iklas.
Luweng = lubang berdiameter di permukaan tanah. Baskara = matahari. Janma= manusia
Sumber foto:
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10200469323397156&set=pb.1279146049.-2207520000.1380101394.&type=3&theater
Belum ada tanggapan untuk "Menguak Gerhana Hati"
Posting Komentar