***
bulan melenggang ke muara
paras purnama jelitanya meluruhkan kelam di tubuh telanjang malam
berjingkat dari tenggara ke barat dan kembali
seraya kibaskan senyum
“adakah pesan untukku?”
seuntai nama yang ter-sebut
aromanya membuai seharum sekar wijayakusuma
kulafalkan dalam mimpi
kuhapalkan di waktu silih berganti
agar selalu ada dan terjaga tersembunyi dalam diri
disana jelita berkabut waktu
menari bersetubuh bersama rongga malam purnama
katanya,
“surga menipuku”
lalu meleleh deras
di rintik tangis penghujan awal tahun
sementara aku tertatih di bayangan yang enggan pergi
memanjang tinggi menggapai-gapai rembulan langit tiada putus asa
namun bukan
bukan
aku bukanlah pungguk malam
yang bersumpah mati bermimpi memeluk bulan jelita
***
Jakarta - 29 Januari 2015
@rahabganendra
Sumber Gambar
Ilustrasi
Belum ada tanggapan untuk "Jelita 2"
Posting Komentar