***
seberapa banyak peluh yang harus kuperas?
seberapa tumpuk dosa yang mesti kugenggam?
seberapa banyak denyut nafas ingkar kuhela?
dan seberapa banyak lagi desah yang mesti kulantunkan?
sementara warna warni sayapku kian pudar layu
pesona tubuhku karam dimakan rayap rayap waktu
yang kejam tanpa pernah tahu
dan tak mau tahu
apa kata hatiku
apa derita deru
apa harga diri kelabu
apa makna manusiawi itu
berderak rintih roda nasib mendera diri
kala lembah prostitusi menyapu segala asasi
tangis tak cukup memberi
marah tak didengar lagi
benci sudah entah kemana pergi
gelap terselimuti kuasa oknum petinggi
tergerus perkasa tangan tangan hitam lelaki
mereka yang berdasi
mereka yang bertato gaya gali
dan mereka setan penikmat sang bidadari
tahun berganti masa
pahit membasuh tenggorokan dahaga
tiada akhir
hingga raga renta
luka tak pernah kering dari sayatan menganga
tubuh mulus tak cukup jaminkan impian asa
yang kian lesap di rupawan garis nasib cakrawala
kupu kupu dolly
harapan mimpi terbang tinggi
menari diantara awan awan berseri
dengan sayap sayap lembut yang tak lagi suci
mencari
dan mencari
sandaran untuk pulihkan luka nanah di relung hati
menjahit dera derita yang kian tak terperi
atas negeri yang tak lagi peduli
***
Jakarta - 19 Mei 2014
@rahabganendra
Fiksi Keren Koe Lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kupu Kupu Dolly"
Posting Komentar