***
mentari terangi dunia di timur surga
hangat menyapu gelap di rusuk malam sirna
berseri harapan nafas mengurai pucuk pucuk doa
dari insan fana di lintasan waktu nyata
bersalam takzim makhluk dewata
deru debu
batang batang nafas berpacu
gesekan hati menguji ruh dan kalbu
bergulir diantara bumi dan langit atap ‘rumah’ itu
persemayaman atas sejuk air mata
pada udara mempesona
juga angin pembawa pedih luka
takdir perjalanan
dalam ruang ruang kehidupan
hadirkan segala lembar lembar pertanyaan
yang menagih sejuta jawaban
pada insan
dimana hati kau letakkan?
kata masalah menyapa tiap waktu
adalah menempa hati cairkan ruang beku
menghangatkan ruh jajaran kutub kalbu
membuka ruang kelopak pemahaman baru
bagi kultivasi hatimu
petapa hati
siangi rumput liar di tenda sanubari
bersihkan kerak jelaga di dinding nurani
hingga fitrah menjadi
seperti kala tlah terucapkan janji
di masa kelahiran yang tlah pergi
paras sejati khan kembali
seperti saat di taman Ilahi
rawatlah dalam emas kesejatian
agar tumbuh wibawa agung keTuhanan
sirami tunas tunas dengan mulia kebaikan
agar tumbuh tak terusik terusakkan
kasihi dengan lembut jemari kesabaran
agar meniti jalan lurus tak terbelokkan
***
Jakarta 26 April 2014
Ganendra
Fiksi Keren Koe Lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Deru Kalbu Berdebu"
Posting Komentar