***
sang bagaskara memberi kisah pada kunang kunang
menitipkan cerita kasih yang tak kunjung datang menjelang
mendamba rembulan kekasih hati dalam bayang bayang
yang menyimpan tanya terkembang
apakah kisah cinta layak tercipta tuk mendatang?
hingga malam mengetuk pintu pagi
dibawah bayang purnama yang beringsut karam pergi
hadirmu tak berkesudahan menjalar relung hati
sepanjang alur waktu bergulir tiada henti
dan setiap detik tanpa garis tepi
menjelma bintang yang bertutur jelita bidadari
kualunkan nyanyian hati berjuta rasa getaran
atas binar lentera hati bersenandung lagu kasmaran
yang tak surut oleh lidah api yang mengusik tenang kerinduan
yang tak hancur oleh lintasan badai kecemburuan
yang selalu merindu akan impian
hanya padamu sang bidadari menawan
sang dewi pemilik segala rasa pelipur keindahan
teduh bagaikan tarian kupu kupu senja nan bertebaran
sejuk laksana bening embun menetes di pucuk dedauanan
kerana hanya dirimu sang mata air dewi kesegaran
rona sang merpati
berparas merindu berseri seri
titipkan tanya pada putik bunga api
adakah cinta bersamamu kupu-kupu dewi?
adakah getar tentang asmara dari bilik sari lubuk hati?
salam rindu tersampaikan
dari sang merpati jantan penanti jawaban
yang gundah akan sebuah keinginan
mengikat janji pada sang bidadari idaman
penghapus segala pahit kenangan
tuk merajut temali asa kebahagiaan
diatas jalur cinta bagi jiwa kedamaian
aku dan kamu beriring jalan
hatiku hatimu satu tautkan
ikrarkan kata kesetiaan
***
Bogor – 6 Maret 2014
~
Jawaban puisi ini di
“25″
Belum ada tanggapan untuk "Syair Simfoni Hati"
Posting Komentar