***
menatap abadi kala bercakap tanpa lisan kata
diantara rentang masa realita dan dunia maya
menembus ruang waktu hadirkan rembulan jelita
tinggalkan jejak memori berlayar meniti bianglala
aku dan rembulan
penanti setia baskara yang telah karam
hingga tergelincir di pinggang malam
bermimpi menyatu berjejak dalam dekapan
berkalang serbuk serbuk hujan mendera
atas burung burung kecil yang menari di angkasa
bersendau gurau di awan tanpa kelas kasta
pada hamparan wangi bunga daisy nun disana
suci dalam isyarat persetubuhan mimpi dan jaga
pada detak malam yang kian sempurna
temaram tinggalkan telanjang waktu nan resah kini
rebahkanlah dongeng mimpi mimpi
hangatkan setiap kidung bak perapian musim semi
pada hati
pada rasa yang menanti
pada ingin yang tak hendak pergi
tapi
siapa matahari itu?
apakah bayang bayang lekat masa lalu?
bunuhlah dia, para penantimu
biarkan menjelma dalam bayangan semu
yang tak pernah ada di hatimu
hapuskan dia … untukku
dan rembulan bunga daisy
di pelupuk harap sang matahari
menanti hadirnya di siang hari
di tepian waktu yang tak pernah berhenti
***
Jakarta - 28 Maret 2014
Ganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Belum ada tanggapan untuk "Rembulan Bunga Daisy"
Posting Komentar