***
pilu miris hati menatap awan gelap tanpa mentari
dahulu parasmu selalu tersenyum berseri
namun murka pedih kau lampiaskan kini
hingga berjatuhan korban pengungsi
saudara kami di tanah karo negeri
puncakmu sinabung
letusanmu sambung menyambung
muntahkan lahar dan kepulan asap membumbung
derai tangis iringi pedih diantara abu gunung
ratapan korban pilu perih berkabung
pada lahar deras yang kau tumpahkan
simbol gumpalan menahun sebuah kekecewaan
pada awan panasmu yang memanggang alam kehidupan
gundahmu akan terpuruknya tulus kecintaan
pada bumi dengan gempa kau goyangkan
murkamu atas tingkah polah manusia peradaban
jika bencana adalah jalan dikehendakkan
atas sebuah sinyal alam peringatan
pada pembayaran karma dosa perbuatan
yang sirna rasa perilaku tiada kesadaran
kami mohon ampunan
untuk perbaikan akan kesalahan
doa doa khusyu terpanjatkan
akan asa cahaya dalam kegelapan
atas prinsip keyakinan pada titik harapan
pada kesadaran dari kelalaian
yang mungkin sudah terlupakan
*
‘Duka untuk Korban Sinabung’
Jakarta - 2 Februari 2014
Ganendra
Belum ada tanggapan untuk "Tangis Sinabung"
Posting Komentar