***
pasir resah berbisik pada kerang pantai lautan
sapuan deru ombak menggebu akan hasrat kehidupan
diantara kaki kaki telanjang yang menyibak tubuh butiran
dimana semangat itu kau simpan?
kemana nyali yang dulu menerjang kegelapan?
pada hati sosok perempuan
yang terpuruk akan sebuah nasib kandas keberuntungan
kala harga diri tertuang atas nama mulia kehormatan
yang menjadi aib tatkala gagal dipertahankan
terkoyak oleh waktu yang dikodratkan
pada aksara yang melafalkan beribu makna
atas bait yang melantunkan ajaib mantra
juga pada lantunan syair yang mengetuk relung jiwa
pun santun doa berkekuatan maha yang menggetarkan semesta
pulihkan rasa
bangkitkan asa
pinjamkan tenaga
bagi semangat yang hampir mati
untuk ruh suci yang ternodai
pada hati rapuh laksana karat besi
pun atas cercah kelam yang mengkhianati
beranjak bangkitkah kini?
satu yang harus dimengerti dalam angan
bahwa segala sesuatu terjadi karena suatu alasan
kerana ada cahaya dalam setiap kegelapan
eksis jalan dalam setiap perjuangan
pun dalam keteguhan keyakinan
selalu akan ada harapan
*****
Jakarta - 3 Februari 2014
Ganendra
Belum ada tanggapan untuk "Perempuan Ternoda"
Posting Komentar