Pesan dari Pusara

*

kupu-kupu
aku masih ingat kala itu
saat kau hinggap di bahuku
aku tahu kamu menginginkan diriku
merindu
pelukanku
belaian nan sahdu
jemari nakalku

kupu kupu sayang
aku bukan pecundang
yang hempaskan cinta mata keranjang
atau permainkan sayap sayapmu nan telanjang
pun pupuskan indah harapan jelang
bukan … bukan sayang

aku bukan lelaki tak bernyali
yang tak mampu wujudkan cinta bukti
yang tak punya harga diri
dan takut mati

kupu kupu
jika cerita dulu melukaimu
hancurkan harapanmu yang tlah bertumpu
tercabik oleh luka luka sembilu
itu bukan mauku
bukan itu yang kumau
tapi waktu menceraikanmu dariku

kupu-kupu dambaan hati
aku begitu rapuh kini
luruh semua yang pernah memikat cintamu pada diri
jalan panjangku tak dapat kutempuh lagi
entah berapa lama kasih udara ini khan kunikmati
aku tak tahu, kapan cahaya itu khan pergi?

kupu kupu
sebelum tiba waktuku
sebelum habis sisa detik berlalu
oleh malaikat kanker yang menggerogoti tubuhku
tanpa kau pernah tahu
beri aku maafmu
sebelum lahat menampung raga rapuhku
sebelum nisan menorehkan namaku
satu pesan untukmu
airmataku
hatiku
kasih sayangku
cintaku
tulus hanya padamu

***

Untuk hari  #Valentinsiana

Jakarta - 13 Februari 2014

Ganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca Juga: Penungga Angin - Rindu Dendam Perempuan

Tweet

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari My Poetry . Berlangganan melalui email sekarang juga:

Atau sobat juga bisa follow My Poetry dengan mengklik tombol di bawah ini:

Fiksi Keren Koe Lainnya:

Ditulis oleh my words pada tanggal Kamis, 13 Februari 2014