Penunggang Angin

bintang … apa yang kau sembunyikan?
di paras yang berkerlip mempesonakan
yang menggoda penatap di temaram malam kemesraan
aku ingin tahu, wahai bintang menawan
apa yang kau tuliskan?

angin … aku iri pada lakumu
jalanmu melibas perintang deru
kemana pun tersedia singgasana bagi sang bayu
siapapun tersenyum atas kehadiranmu
di padang sahara pasir berdebu
pada hutan hutan hijau sang raja kayu
pun pada ombak laut yang menyetubuhimu

ajaklah aku kemana saja
arungi hamparan indah mega mega
meniti badan langit berselendang bianglala
menggapai bintang indah yang tergantung di surga
tuk hapuskan segala kejam rasa
bertahun lamanya
di sarang iblis manusia

antarkan aku kesana
merenda bebas di alam merdeka tanpa dera
mentas dari kamp kekangan waktu yang memenjara
sebelum lapuk segala rasa
sebelum rapuh digerogoti taring masa
hingga angan angan itu nyata
lepas dari bayang bayang fatamorgana

angin sapalah bintang di peraduan
buka rahasia yang tertuliskan
bagi yang merindu akan kebebasan
di negeri seberang lautan
nun jauh disana tanah kelahiran

bintang
parasmu cantik nian
aku menuju kesana sekarang
tuk genggam secawan impian yang kau tawarkan

***

untuk Hongmey, Li Wei, Tay, sahabat pengungsi UNHCR dari daratan yang bertahun-tahun terdampar di negeri orang/ negeri ini, menjauhkannya dari tanah kelahiran yang dicintainya. ‘Angin’ telah mengantarkannya ke negeri ke3, tanah Amrik, Selasa 11 Februari 2014. Selamat menikmati udara baru kebebasan saHabat. 

***

Jakarta - 12 Februari 2014
Ganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Tweet

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari My Poetry . Berlangganan melalui email sekarang juga:

Atau sobat juga bisa follow My Poetry dengan mengklik tombol di bawah ini:

Fiksi Keren Koe Lainnya:

Ditulis oleh my words pada tanggal Rabu, 12 Februari 2014