***
gemerisik rumpun bambu di tanah kering berbatu
meliuk liuk tubuh batang menahan angin yang melaju
tak bergeming teguh kukuh dalam semangat rumpun satu
bertumpu lawan badai pada kokoh ruas buku buku
sama rasa kala terik mentari menyapa
sehati saat hujan badai menerpa
menghangatkan waktu dingin malam mendera
bersama serumpun tanggung tanpa cela
lafalkan bunyi ketukan beraneka nada
pada angklung bambu muda dan tua
berpadu indah terangkum dalam paket birama
ciptakan nada tembang seirama tanpa saling sayat luka
berguru pada bambu berisi
hidup dalam ragam perbedaan warga negeri
suku budaya agama, ras dan golongan diri
mayoritas dan minoritas komuniti
bersama dalam semangat rumpun sehati
cermin kebersamaan dalam keberagaman toleransi
kawan … lihatlah
lincah barongsai dan wibawa reog bercengkerama senang
juga liukan liong bergurau dengan para jaran kepang
ekspresikan ragam seni keindahan tampang riang
tanpa permusuhan, tiada sekat penghalang
kawan … saksikanlah
koh Abun dan wak Haji berjabat tangan
saling bersilaturahmi bersemangat persahabatan
kala tahun baru Imlek dan hari suci lebaran
nikmat keberagaman dalam kasih perdamaian
laksana rumpun bambu yang ikhlas berdampingan
indahnya toleransi
tanpa mesti kehilangkan harga diri
atas agung esensi identitas keyakinan pribadi
teguh bersama dalam ragam warna warni
menopang satu wadah negeri
yang damai tanpa rasa iri dan benci
mulialah kini dan nanti
***
Selamat tahun baru Imlek 2565 bagi para sahabat yang merayakan.
Gong Xi Fa Cai !
Jakarta - 31 Januari 2014
Ganendra
Belum ada tanggapan untuk "Teladan Bambu Imlek"
Posting Komentar