sendiri disini
sunyi
di depan teras rumah malam ini
pintu terkunci
orang rumah semua pergi
suara jangkrik berbunyi
sebagai irama malam ini
*hai dara jangan murung
lewati lebih banyak diri merenung
meski hari ini tinggal sepenggal menggantung
paska tetes air kiriman dewi langit sisakan suram mendung
mari nikmati malam dalam nyanyian satwa sambung menyambung
disana …
sepi
dalam ruang pribadi
berkecamuk rongga hati
resah lewati basah alam malam ini
menanti jelang esok pagi
*puluhan kilometer menembus jarak yang tak berwaktu
sang bunga resah, kumbang pun gelisah dalam malam temaram tak menentu
gundah akan hari yang melintas dalam impian terang hati menyatu
iri pada bulan dan bintang yang bercengkerama penuh rindu
ingin akan serasi pasangan kunang-kunang yang bersatu
dinginnya malam nian
lengkap dengan temaram lampu dian
dan aroma tanah sehabis hujan
kupandangi bulan
sedang apa pria di perantauan
apakah disana juga disambangi sang dewi hujan?
apakah disana ia tahu jika kurindukan?
di seberang maya …
menggigil seluruh tubuh berlulur hawa hujan
di pojok kamar benak meraih impian
hanphone setia dalam genggaman
harap bersua kata pada dara pujaan
lewat jemari berkangenan
pada bunga hati yang dirindukan
*
wahai para penghisap, nyamuk kawanan
berikan salam untuk pria berkasmaran
berikan dan bawa titipan balas jawaban
kenapa tak berdiam kerubuti tanpa sebab kepastian
kerana tubuhku lembab nian
habis kena asap jalanan
wahai dara di seberang maya
aku disini haribaan mendamba
terhimpit gejolak hati penuh rasa
akan sebuah tali salam jumpa
hingga jelang esok asa
akankah waktu ijinkan kita bersua?
*
Kolaborasi Dian & Ganendra I 2 November 2013
Belum ada tanggapan untuk "Rindu Sepenggal Malam"
Posting Komentar