bayangkan apa yang terjadi,
saat palu hakim tak lagi berisi?
tak digubris lagi, disumpahi diringi melayang kursi kursi
hilang wibawa dan puja puji malaikat hukum tertinggi
ulah oknum ketua korupsi lenyaplah taring senjata tuk unjuk gigi
nasibmu, ujianmu, praharamu duhai mahkamah konstitusi
brutal!
anarkis!
layaknya gerombolan layak mati
saat putusan tak berkenan di hati
ketika pemilu ulang ditolak vonis tak dituruti
atas kepentingan harga diri dan arogansi
pengadilan dilecehkan tak peduli
wahai kawan!
duhai lawan!
gedung megah mahkamah seisi
anarkis aksi dipicu rendah legitimasi
putusan yang tak akuntabel institusi
praktik komersil perkara bukan hal basi
sungguh potret buram negeri
oohhh… tragedi
kemana nasib kehormatan bangsa dan negeri
yang bermimpi akan gemah ripah loh jinawi
saat perilaku semena mena pada payung hukum tertinggi
mencoreng sisa sisa kebanggan harga diri
melecehkan kemuliaan Ibu Pertiwi
menghina diri pribadi
sadarkah kita ini?
dengan apa yang terjadi?
perilaku kini?
tenangkan diri
saatnya sadar introspeksi
redam nafsu mengejar kebenaran pribadi
hanya untuk sebuah ego kepentingan hati
mundur selangkah saling memberi
pikirkan dengan jernih dari lubuk nurani
itulah sebijak bijak tanpa ambisi
*
Ganendrax 14 11 2013
Inspirasi Prahara Mahkamah Konstitusi
Sumber Gambar: http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/public/content/berita/large/default.jpg
Belum ada tanggapan untuk "Palu dan Kursi"
Posting Komentar