*
… ketika
malam kalis bayang gemintang
segantang layang lembah acala
pelita duta titian temaram rembulan tahta
berkelana susuri megah candi-candi purba
sejoli kunang merenda semesta
terang remang malam durhaka
teduh mata binar kejora anima
dewi elok rupa lentik jari gemulai jelita
ternoda gurat desiran hasrat lelaki kembara
meredam kasih dalam pagutan sang keranjang mata
gelut tak lekang dikunyah taring sang waktu yang berkelana
peluh keringat rasa
menetes bukan atas cinta
tidak untuk gelora kasih nirmala
hanya lembaran simbol tukar manusia
bagi detak nafas yang bertahan lekat di raga
sudut bedeng stasiun tua
helai mayang mengurai hitam rikma
setitik airmata bening bergelayut ujung netra
satu satu menetes perlahan antara benci dan bahagia
kasih bagi seraut wajah sang ibunda tak berdosa tanpa ayahanda
lihatlah…
tarian madu harmoni sepasang kunang dwi warna
selaras bercumbu sari manis putik puspita
merajut cinta kasih kudus berkahNya
tenang tak terusik penguasa
kunang-kunang enyahlah kesana
pancarkan kilas sinar hidup nur pelita
pulihkan sayat cabikan hati perempuan lara
terangi romantika kisah sendu terbuai satu rasa
rasa yang terabai payung sombong cahaya purnama
bagi insan manusia yang tergerus ambar cinta durhaka
*
Catatan:
acala = gunung, kalis = bersih, suci, anima = bintang, nirmala = suci,
rikma = rambut, netra = mata, ambar = langit
Sumber foto: http://static.urbantimes.co/wp-content/uploads/2012/10/Emotion-of-existing.jpg
Belum ada tanggapan untuk " Malam Durhaka"
Posting Komentar