***
aku terdiam
ketika pagi bersimpuh diantara bulir embun kepergian
kabut temaram menepis perdu perdu kesedihan
yang bersahaja berpeluk hangat mentari
akan cintamu yang lama menjadi takdir sejati
aku terdiam
kala malam penghujan menghapus cahaya rembulan
riak sunyi tiada pungguk yang berkasih mimpi
hingga larut mencumbu jelang dini
dan cintamu luruh di tangan tangan tulus api
aku terdiam
saat malam bersenandung gita seduhan semesta
membuka pintu delapan penjuru surga
diantara langit cahaya yang terbuka
kamu mengetuk pagi bermentari ironi
dan
kamu terdiam
saat aku terdiam
***
Jakarta - 25 Januari 2015
@rahabganendra
Sumber Gambar Desain
Ilustrasi
Belum ada tanggapan untuk "Diam"
Posting Komentar