*
pada langit luas membentang semesta
termenung tanda tanya
pada bintang dan rembulan purnama
menatap lekat penuh asa
jawaban hati rasa
siapa diri ini ada?
letihnya hati yang selalu menanti
dan berharap akan kunjung terang mendatangi
pada buku buku gelap malam yang beringsut pergi
atas air mata pedih getir jatuh bercucuran di pipi
pada panti teman sebaya
lara impikan lengan kekar sang ayahanda
jua senandung nina bobok merdu surga ibunda
yang tak pernah rasa kala terbangun dari rahim griya
hingga menyapa percikan cahaya triloka
siapakah aku ini adanya?
tak teringat lagi
sudah berapa banyak waktu berlari
hingga rasa ini terus mencari
hingga nafas khan terhenti
lagi
berlari
dan berlari
bertanya pada pohon, terdiam sepi
berkata pada bianglala, tanpa jawab sunyi
merajuk pada kunang kunang malam, membisu kini
pada siapa lagi akan bertanya soal diri
pada siapa lagi ajak terbangun dari lelap mimpi?
seiring putaran laju menyisir sang waktu dimensi
bersama lalu lalang bergerak berlalu kini
bak aliran sungai tak pernah menuai akhir sisi
hingga beriring sapa terbitnya matahari
sadari bahwa hidup baru saja dimulai kembali
hingga temukan siapakah aku ini
*
Belum ada tanggapan untuk "Pencari Rahim "
Posting Komentar