Bidadari Pucat

pada bintang yang suram di angkasa
untuk rembulan jingga legam nan kabur cahaya
kemana keagungan putri purnama sirna?
dimana kerlip kejora cantik itu sembunyi ada?

rembulan bintang
matamu susah terpejam telanjang
diantara gulir waktu yang terasa kian panjang
malam tak senyap itu terasa sempit tak lapang
kau cemas fajar pagi tak khan menjelang

hanya sebuah tanya teriang
kapankah mentari akan datang?

suara suara kembali merajam, diantara angin pekat tak berkesudahan
mendera mencabik hati yang pasrah akan fakta sebuah keadaan
kau mau itu hanya dunia mimpi bukan kenyataan
agar pupus kesedihan berkepanjangan

segumpal tanya salah dan karma apa
hingga ruang ruang nestapamu tak beringsut sirna
belai kasih cinta pun karam dibalik lentera pelita
keindahan hanyalah fakta wujud fatamorgana
yang tak pernah tercipta kau rasa
antara kasih ayah bunda

tetes airmata kecil sang bidadari
tlah lama kering di pipi
tak tertahankan akan sebuah asa mimpi
ayah bunda terlelap di kedua sisi
temani tidurnya dalam angan dewi surgawi
tak ada suara hardikan pertikaian lagi
yang berujung saling benci
demi dirimu hati suci
sang buah hati 

***

Jakarta, 20 Desember 2013
GanendraX 

Sumber Gambar

Tweet

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari My Poetry . Berlangganan melalui email sekarang juga:

Atau sobat juga bisa follow My Poetry dengan mengklik tombol di bawah ini:

Fiksi Keren Koe Lainnya:

Ditulis oleh my words pada tanggal Jumat, 20 Desember 2013