*
akulah si koruptor
yang hidup penuh glamour
di gedung birokrasi dan dewan kantor
uang berlimpah ruah mendulang dengan cara kotor
bejibun upeti mengalir lancar, rapat kerja pun tinggal molor
kebal segala palu hukum peradilan apalagi cuman jeratan hakim tipikor
kaya
kaya raya
bergelimang harta benda
rumah berceceran dimana mana
istri muda terserah mau berapa mana suka
beginilah enaknya jadi politisi penguasa
di negeri demokrasi ala penjilat raja
miskin
miskinlah saja
mereka yang takut akan karma
otak koruptor gampang, dosa tinggal bayar denda
sumbang sana sini pakai uang haram saja
semua senang dan semua bersuka
budaya korupsi tetap menyala
hukum adili?
itu hanya ada di teori
dihembuskan tuk kendali publik hati
menjamur bak cendawan musim hujan dilanda badai korupsi
virus korupsi menjangkit laksana wabah global pandemi
mendarah daging dari tulang sampai jurang hati
berantas korupsi bak senandung lagu sehari
kerana semua bisa dibeli
hukuman mati
nyawa setali
penjara bui
kuasa kursi
raja negeri
semua… apalagi?
korupsi telah jadi mainan pengelola negeri
mulai aparat, legislatif dan birokrasi
nilai kejujuran telah terdegradasi
semangat pahlawan telah mati berbuah koruptor evolusi
jeratan hukuman mati menjadi candu mimpi
bukan momok menakutkan apalagi insyafkan diri
mainkan amanah, kerja seenaknya sendiri
malah dapat pensiun masa tua nanti
*
hahahaa!
aduh enaknya
koruptor terbahak tertawa
diantara otak dan mental yang semakin gila
diiringi standing applause tangan hitam setan neraka
sepuasnya sepuas puasnya
hingga tersedak terpelantinglah dia
jatuh terjerembab di kubangan pusara
dihantarkan ke pintu abadi api siksa
selama lamanya
*
“Tolak Pensiun Maling!’
Ganendrax : 11112013
Sumber gambar: http://wheniwrite1.files.wordpress.com/2009/12/anti-korupsi1.jpg
Belum ada tanggapan untuk "Nyanyian Gila Sang Koruptor"
Posting Komentar