“suntik!
tolong dokter yang cantik
saya minta disuntikk
kandungan ini bikin rematik
ampun, sakitnya bikin tenggorokan tercekik
dokter … cepetan … titik !”
“maaf ibu
saya lagi buru buru
kawan kawan seprofesi dah menunggu
di gedung mahkamah agung tempat mengadu
tunggulah tunggu dulu
kasihan dokter Ayu “
**
dokterku cantik
kenapa berjemur di panas terik
bentangin poster spanduk berlarik larik
banyak orang jadi tak simpatik
niat solidaritas kawan yang di palu kecik
terancam pengab bui airmata menitik
gara gara malpraktik
aku tahu dokter orang baik
tapi gimana pasien yang nyawa tinggal sedetik?
dokter, salut bantu orang sakit
amalmu tercatat tidaklah sedikit
untuk kami melanjutkan kehidupan rakit
meski kali ini menelan pil pahit
jika hukum tak adil kumandangkan bait
intelek lawan dengan akal sikit
bukan otot otot berkait
dokterku sayang
yang berilmu tinggi awang awang
tangan dinginmu berkah bagi kebanyakan orang
hadapi musibah dengan dada lapang
taat hukum kebenaran terpampang
dokterku malang
solidaritas kawan patutlah ditopang
lahan jalanan bukan sebaik baik medan juang
lepas emosi diantara teriakan lantang
tinjau ulang vonis lawanlah hukum sungsang
meski peradilan tak jamin posisi imbang
dan jika keadilan setiap warga makin ditendang
percayalah kebenaran sesungguhnya akan datang
*
GanendraX 27 November 2013
Keterangan foto: Aksi solidaritas para dokter di depan Mahkamah Agung Jakarta, Rabu, 27 November 2013.
Foto Istimewa oleh M Asari, wartawan
Epochtimes
Belum ada tanggapan untuk "Mogok Nyuntik"
Posting Komentar