Ahok dan Satu Lembar Puisi Itu

Ahok saat talkshow di acara Kompasianival 2013, Sabtu 23 November 2013 di Grand Indonesia. (foto: pribadi)

Satu lembar puisi, berhasil kuberikan pada Ahok, nama panggilan Basuki Tjahya Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta, sesaat setelah kelarnya acara talkshow “Jakarta Miniatur Indonesia” di rangkaian acara Kompasianival 2013, Sabtu 23 November 2013. Puisi yang kutayangkan di Kompasiana Agustus 2013 lalu dan kubikin saat menginap di Pekalongan dalam perjalanan mudik lebaran Jakarta - Solo.

Setelah talkshow dan berlanjut foto bersama selesai, saya segera menghampiri Ahok yang turun dari tangga panggung.

“Pak ini untuk Bapak, tolong dibaca nanti,” kata saya, sambil sodorin kertas setelah Ahok turun dari tangga panggung. Volume suara sengaja saya kerasin karena kondisinya memang ramai berjubel dengan teman-teman Kompasianers lainnya yang berebut salaman.

Syukurlah beliaunya cukup ngeeh, mengangguk-angguk dan menerima kertas itu, lalu memasukkannya di saku baju batiknya. Berbarengan setelahnya teman-teman lain ternyata memberikan kenang-kenangan lain. Jadilah makin riuh, ditambah lagi pada pasang gaya berfoto bersama, meski Ahok sedang sibuk melayani pembicaraan dengan teman lainnya.

Meski sekedar puisi, namun saya maksudkan sebagai apresiasi sepak terjang beliau selama menjabat sebagai orang kedua di Ibukota. Pribadi bersih, tegas, berani, bernyali, professional dibungkus dengan kegarangannya dan nasionalisnya adalah karakter pemimpin yang yang sangat cocok untuk mendukung terjadinya perubahan di Jakarta bersama sang Gubernur Jokowi nan kalem.

Ketegasan, nyali dan percaya dirinya terkesan saat memberikan jawaban atas pertanyaan teman-teman di acara itu.

“Jakarta itu sudah banyak orang-orang pintar, maka kita harus tegas pakai otot,” katanya.

Niat memberikan puisi itu muncul tiba-tiba sebelum berangkat ke acara di Grand Indonesia. Langsung saja saya print satu lembar. Niatnya juga mau dibacain, cuman saya yakin pasti waktunya tak ada. Heheheheee…

Pertemuan dengan beliau di berbagai acara pun sudah kesekian kalinya. Namun saya tak pernah terbayang untuk memberikan sesuatu. Yaah, akhirnya baru di acara Kompasiana ini terbersit dan tersampaikan. Saya rasa waktunya juga tepat. Semoga saja puisi itu dibaca, dan jika beliau membacanya pasti akan tersenyum-senyum, sambil berkata dalam hati, “Ooooh ternyata saya seperti itu, garang kek petinju.” Hehee

By the way anyway busway, kalau ingin tahu, puisinya berjudul Singa Belitung. Klik saja judul itu. Silahkan membacanya, dan saya yakin anda akan mengangguk-angguk ngantuk… ehh maksudnya tanda setuju dengan saya.  Hehehee…

Salam #Kompasianival2013

Ganendrax 23112013

@rahabganendra

Sumber foto: pribadi (GanendraX)

Tweet

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari My Poetry . Berlangganan melalui email sekarang juga:

Atau sobat juga bisa follow My Poetry dengan mengklik tombol di bawah ini:

Fiksi Keren Koe Lainnya:

Ditulis oleh my words pada tanggal Sabtu, 23 November 2013